Senin, 05 Maret 2012

Persepsi Masyarakat Dalam Pengembangan Profesi Kepustakawanan

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PROFESI KEPUSTAKAWANAN 
Oleh: Nurhasyim 
(Widyaiswara Madya Kantor Diklat Kab. Banyumas) 
Dipublikasikan pada tanggal 05 Maret 2012 di www.diklatbanyumas.net 

Librarian
Negara/bangsa bisa dinilai-maju atau tidak dalam peradapan dan kebudayaannya seiring dengan tingkat kecerdasan warga negaranya dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan tempat yang menjadi pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan kebudayaan tersebut salah satunya adalah perpustakaan. Dalam Undang-undang no 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan.

Saat ini kita memasuki suatu era yang membawa perubahan besar dalam peradaban manusia. Dengan keunggulan teknologi, nyaris tidak ada lagi penghalang untuk bertukar informasi. Dalam era globalisasi, informasi berperan penting tidak saja dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga seringkali dijadikan indikator kemajuan yang meningkatkan daya saing bangsa. Dan perpustakaan adalah gudangnya informasi.

Keunggulan teknologi, nyaris tidak ada lagi penghalang untuk bertukar informasi. Dalam era globalisasi, informasi berperan penting tidak saja dalam hal mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga sebagai seorang pustakawan harus selalu berkembang dan maju. Dari kemajuan ini apakah sudah dibarengi dengan pemahaman masyarakat tentang kepustakawanan?

1. Posisi dan Peran Perpustakaan
Tidak ada yang memungkiri bahwa perpustakaan memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan merupakan sumber kekuatan, imajinasi, inspirasi untuk berpikir, belajar, bekerja,' berkarya dan berprestasi. Nilai strategis dari perpustakaan seperti tersebut diatas tentunya mengetuk hati kita untuk berperan serta dengan berbuat sesuatu agar perpustakaan lebih berkembang lagi kearah yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Perkembangan perpustakaan dewasa ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai sarana untuk terus belajar dan mengembangkan wawasan serta pengetahuannya agar hidupnya menjadi semakin cerdas, berkualitas dan mampu berkompetisi dalam percaturan global. Bukan hanya cita-cita pemerintah tapi juga semua masyarakat Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan kompetitif dalam peradapan berbasis pengetahuan.

Di daerah masih banyak kawasan yang sangat memerlukan dukungan perpustakaan untuk memperbaiki kualitas hidup warganya. Warga mengakses bahan bacaan untuk menambah pengetahuan di perpustakaan. Kalau kita sepakat bahwa perbaikan mutu perikehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan warganya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan kemasyarakatan niscaya turut berpengaruh terhadap teratasinya -kondisi ketertinggalan masyarakat yang bersangkutan. Kehadiran perpustakaan merupakan tuntutan mutlak bagi tiap masyarakat yang ingin menjadikan warganya bukan saja kaya informasi {weli informed) dan terdidik baik (well educateci), melainkan makin bertambah kecanggihan wawasannya {sophisticated)

Perpustakaan bisa menjadi pusat informasi budaya setempat {locai content). Informasi hasil budaya tersebut bisa disebarkan (disseminasi) melalui perpustakaan, bukan hanya untuk masyarakat setempat tetapi juga untuk masyarakat daerah lain. Hasil budaya seperti kerajinan tangan, home industry atau informasi lain berupa brosur, leaflet dan lain sebagainya bisa di display di perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan bisa bekerjasama dengan berbagai instansi seperti dinas pariwisata. Mindset bahwa perpustakaan hanya berisi koleksi buku hendaknya sudah harus diubah. Bahwa sekarang ini perpustakaan berfungsi sebagai institusi pengembang local konten.

2. Profesi Pustakawan
Dalam perspektif saya. penyandang profesi di bidang perpustakaan dan informasi tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi kemajuan di berbagai sektor kehidupan berkat teknologi. Eksistensi informasi dengan keanekaragaman kualitas dan kuantitasnya merupakan bahan baku yang patut disambut secara profesional. Profesi pustakawan termasuk ke dalam profesi yang produk jasanya dapat menyentuh secara langsung kepada semua lapisan masyarakat.

Pustakawan harus menggeser paradigma bahwa profesi ini hanya sebagai penjaga buku atau penjaga layanan yang pasif. Pustakawan harus proaktif dan bertindak seolah-olah sebagai humas pemerintah daerah dalam menyebarkan informasi mengenai daerah tersebut dan juga sebagai pelestari locai content.

DAFTAR PUSTAKA
  • Sudarminingsih, Sri Poernomowati. 2010. Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan. Media Pustaka Ed. 3 Juli September 2010. Semarang: Badan Arsip dan perpustakaan pemprov Jateng
  • Sulistyo-Basuki (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta ; Gramedia
  • Suwarno, Wiji (2010). Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan, Yogyakarta: Arruz Media
  • Wulandari, Dian. 2010. Sikap Melayani. Buletin Media Pustakawan, vol 17 No. 1 dan 2 Juni 2010. Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan PNRI. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons