Rabu, 29 Februari 2012

Buku dan Perpustakaan

BUKU DAN PERPUSTAKAAN 
Oleh : Nurhasyim 
(Widyaiswara Madya Kantor Diklat Kab. Banyumas) 
Diterbitkan tanggal 29 Februari 2012 di www.diklatbanyumas.net 

Buku dan Perpustakaan seperti halnya keping mata uang, berbeda tetapi untuk menjadi bernilai keduanya harus ada. Perpustakaan memerlukan buku sebagai aset yang bisa diberdayakan pemustakanya, sedangkan buku yang menurut Butler (1993) merupakan catatan tercetak yang dikonsumsi public, memerlukan perpustakaan sebagai mediator yang dapat mempertemukan antara pembaca dengan ide penulis yang dituangkan pada isi informasi yang di dalamnya.

Sebab menurut Lanchaster (1979), memang lembaga informasi (baca: khususnya perpustakaan) ini menjadi sentral bagi perputaran (siklus) informasi di dunia pendidikan dimulaiIInformation centre(Library)dari pengguna, pengarang, penerbit, distributor, pengelola informasi, hingga kembali kepada pengguna.User community adalah kelompok orang yang men¬jadi pengguna informasi. Bagian dari kelompok ini ada yang terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan, maupun dalam kegiatan lain yang bersifat praktis. 

Diantara masyarakat  ada yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan atau mengemas informasi. Ini berarti diperkirakan informasi yang dihasilkan menarik atau penting bagi orang lain, menuangkan pengalaman, penelitian, wawasan, dan lain-lain dalam bentuk catatan tercetak. Masyarakat ini berposisi sebagai pengarang (author). Agar dapat dibaca oleh publik, karya ini perlu digandakan, dan yang berperan memperbanyak naskah ini adalah penerbit (publisher). Untuk sampai kepada pembaca, maka dIperlukan distributor, yang akan menyampaikan karya itu baik kepada lembagain formasi maupun langsung kepada pengguna. Apakah sebagaian orang yang mampu untuk menuangkan pemikirannya sudah tertampung pada media yang ada.

Pengguna perpustakaan yang mempunyai kemampuan untuk nenambah informasi yang dapat dituangkan dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang cerdas  kemudian meramu informasi yang diperolehnya ini dalam bentuk karya-karya baru. Peran perpustakaan di sini sebagai lembaga yang mengelola karya yang telah ada, disesuaikan dengan ekspektasi pemustakanya, ditata dan diatur dengan sistem tertentu, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasinya, serta lebih terkontrol dalam peredaarannya. Tidak semata hanya menyediakan, namun perpustakaan juga melakukan fungsi penting yang lain dalam siklus ini, yaitu penyebaran informasi melalui jasa kesiagaan (current awareness services), jasa rujukan (reference services), dan penelusuran literature (literature searching).

Aspek buku, aspek yang terkandung dalam buku, sebagai suatu karya (creation), buku dilihat dari segi bentuknya, buku merupakan hasil ciptaan atau karya dari seseorang atau lembaga. Bentuk fisik inilah yang kemudian dikelola, dipelihara oleh perpustakaan, yang kemudian disajikan kembali kepada para pemustakanya. Melalui karya ini pula seorang penulis mengungkapkan segala ide atau gagasannya. Buku sebagai penyampai informasi (information) Selain secara fisik terlihat dan dapat dirasakan keberadaannya, buku memiliki nilai informasi. Dikatakan demikian karena buku merupakan hasil pemikiran penulis berangkat dari fakta yang diketahuinya. Kemudian fakta ini dikemas dalam bahasa yang komunikatif mungkin, yang dapat diterima oleh pembaca sehingga menjadi alat penyampai informasi dari sesuatu yang sebelumnya belum atau sudah diketahui oleh pembaca.

Buku sebagai pengetahuan (knowledge) pengetahuan adalah objek kajian yang terkait dengan daya intelektual seseorang. Buku merupakan karya yang ditulis berdasarkan kekuatan intelektual penulis yang mampu mengkolaborasikan berbagai informasi dengan fakta yang dimilikinya, sehingga mampu mempengaruhi daya intelektual bagi orang yang membacanya. Perpustakaan dan buku nampaknya akan menjadi "sahabat sejati" untuk kurun waktu yang tidak terbatas, meski mendapat tantangan digital yang kini sedang menggeliat. Konsep keilmiahan masih memerlukan buku sebagai referensi utama yang konon tidak diragukan keabsahannya. 

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa keberadaan buku merupakan hal yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bagsa sehingga keberadaan buku dan perpustakaan merupakan hal tidak dapat pisahkan, seperti dua sisi mata uang tidak dapat dipisahkan. Perpustakaan mempunyai pengertian layanan buku denga sistem gratis tanpa menarik biaya. 

DAFTAR PUSTAKA
  1. Lancaster, F.w (1997). Information re-trieval systems: Characteristics, test-ing and evaluation, 2nd, New York: Wiley.
  2. Sulistyo-Basuki (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia
  3. Suwarno, Wiji (2010). Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan, Yogyakarta: Arruz Media

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons